Mengejar impiaN Part 35

Aku tersenyum setelah melihat Rian.
"Kak, gak jualan sate lagi ya?"
"Rian, hari ini kakak libur, besok baru jualan lagi!"
"Hmm, kakak, satu hari gak makan sate kakak rasanya gimana gitu!"gaya Rian lebay.
Kami tertawa mendengarnya, aku masuk ke rumah mereka, mereka menerimaku dengan senang hati.
"Kak, buatkan sate kak, bolehkan ma, nanti mama bayarin, anggap aja kakak disewa!"rengek Rian.
Aku hanya menatap keluarganya, lalu menatap Rian, Vita dan mamanya menatapku.
"Keputusan ada ditangan bodoh!"
"Gendut!"ucapku.
"Sekarang gak lagi!"sanggah Vita.
"Ya kita ikutin aja maunya Rian!"ujar mamanya Vita.
Mau tak mau aku harus menjadi koki di dapur gadis cilikku. Untungnya perlengkapannya sudah ada, hanya beberapa bumbu yang harus di cari.
Aku, Rian dan Vita pergi ke pasar untuk mencari sebagian bumbu untuk membuat sate.
***
Hari-hariku tak kesepian lagi, selalu ada yang menemani, terkadang Vita, dan terkadang Wilda, yang aku herankan mereka tidak pernah bertemu, mereka seperti satu orang yang berperan menjadi dua karakter yang berbeda.
Sejak pertemuanku dengan orang tuaku, aku tidak pernah melihat pengemis tua, aku ingin mencarinya tapi aku tak tahu dia ada dimana? Karna tak menemukannya aku mulai tidak mengingatnya kembali.
"Kau aneh?"tanya Vita.
"Aneh gimana?"
"Kadang kau baik, kadang kau kasar, cuek dan sok gak kenal"tutur Vita.
"Sejak kapan?"
"Sekitar dua bulan lalu, aku sulit untuk memahamimu!"
"Dia kembali, anehnya aku tak pernah bertemu dengannya!"
"Maksud kamu apa?"bentak Vita.
"Yang kau temui bukan aku tapi Billy, awalnya aku gak yakin tapi seseorang banyak yang menganggapku Billy"
"Conk, kau bohongkan?"Vita tak percaya.
"Aku anak kembar, orang tuaku memberiku nama Andika, orang tua asuhku memberiku nama Aconk, Billy kembaranku"
"Kenapa kau tak bilang?"
"Aku takut kau gak percaya! Aku aja belum pernah bertemu dengannya!"
Aku menceritakan semua yang ku tahu, dia menanggapi hanya masalah Wilda yang tidak kuceritakan karna aku terlupa untuk menceritakannya.