MENGEJAR IMPIAN Part 33

Wilda menatapku tajam, apa arti dari tatapannya aku tak tahu pasti, kemudian dia tersenyum manis.
"Kenapa? Karna kau kakakku, aku gak mau mereka mojokin kakak!"jawabnya manja.
Aku menoleh kebelakang, sohibku diam tanpa kata, mereka hanya menatapku.
"Hidungmu? Bagus!"seruku sambil menarik hidungnya.
"Kakak!"setengah berteriak.
"Hidungmu lucu!"
"Darar, kalo kak Billy suka nyubit pipi, kak Dika suka narik hidung, kalo hidung Wilda copot gimana?"
"Kakak ganti dengan hidung kakak!"
"Gitu ya kak?"sambil menarik hidungku dan jauhiku.
"Kau?"
"Aku pulang dulu!"ucapnya manja.
Aku hanya menghela napas, tapi aku begitu akrap dengannya, padahal aku tau dia baru sebentar, mungkin karna ikatan batin.
Diam-diam aku mengikutinya, aku takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Setelah sampai ke rumah, aku meninggalkannya, aku pulang ke kostanku, namun dalam perjalanan pulang aku melihat Novita yang biasa aku panggil Vita, dia sendirian, aku merasa ada yang aneh? Kenapa cowonya tidak bersamanya? Aku jadi bingung, yang bisa aku lakukan hanya mengikutinya, aku ingin menjaga keselamatan gadis cilikku. Aku terus mengikutinya tapi dia seperti curiga, terkadang menoleh kebelakang untuk memastikan dengan sigapnya aku bersembunyi, hingga berulang beberapa kali tapi untuk kesekian kalinya dia benar-benar menghilang entah kemana, aku kehilangan jejaknya, hal ini membuatku lemas dan berbalik arah, tapi pandanganku masih mengarah kebelakang, dengan berat hati aku melangkah, aku tak tahu kenapa dia bisa menghilang secepat itu?
"Mungkinkah dia pernah belajar tehnik ninja?"pikirku menerka.
Aku terus melangkah tanpa menoleh kebelakang aku hanya memikirkan bagaimana dia bisa hilang secepat itu?
Tak berapa lama aku dikagetkan oleh benda terjatuh, kulihat hanya kaleng dan kucing hitam, selain benda itu hanya ada tempat sampah dan tidak ada orang selain aku.
"Hanya kucing, tapi tempat ini menyeramkan juga!"pikirku lagi.
Tanpa pikir panjang aku melangkah pergi dari tempat ini, tiba-tiba ada yang memegang pundakku.