MeNgEjAr ImPiAn part 27

Wilda menatapku, dia tak percaya padaku.
"Gak mungkin, ini kak Billy kan?"
"Kalo gak percaya, ya udah, tanyain aja sama........"aku tak bisa melanjutkan kata-kataku.
"Kenapa kak?"
"Aku memang kakakmu, tapi aku bukan Billy, aku Aconk, ada yang memanggilku Andika! Maaf, aku harus pergi!"ku tatap dia penuh arti.
Aku tak tega melihatnya seperti ini, aku merasa dekat sekali dengannya, tapi aku tak bisa bersamanya, ku kuatkan hatiku walau ku lihat cairan bening mengalir di matanya.
Aku melangkahkan kakiku sambil mendorong gerobak butut, aku harus tetap semangat menjalani hidup ini.
"Waduh gerobak dorong lagi, kapan suksesnya"terang Baron yang tiba-tiba berada didekatku.
"Bang, hidup kita seperti roda, kadang diatas, kadang dibawah, tak menentu tapi pasti!"seruku.
"Conk, ternyata kamu semakin bijak!"
"Walau bijak, tetap aja ada kekurangannya, bukan masalah harta tapi masalah hati dan perasaan"
"Hati dan perasaan? Gak salah denger nih? Emangnya kamu punya hati dan perasaan?"ucap Baron meledek.
"Ya udah bang, aku pergi dulu!"
"Eh, tunggu!"
"Ada apa lagi bang?"
"Piringnya ketinggalan"
***
Hari silih berganti, entah sampai kapan aku akan terus begini, namun aku harus berusaha dan berdoa.
Hari ini berkeliling komplek dan keluar masuk gang, aku tak mau mangkal di sekolah bukan karna aku tak pakai mobil tapi karna ingin menjauhi Novita karna aku tahu dia hanya teman tak kan pernah berubah sampai kapanpun.
Didepan komplek, aku melihat Botak dan kawan-kawannya, aku ingin memaklumi aksi mereka tapi hati kecilku memberontak, mau tak mau harus jadi pahlawan kesiangan.
"Botak, udah cukup!"bentakku.
"Lo lagi, lo lagi, gak kapok apa?"Botak balas membentak.
"Heh anak ingusan, lo mau apa?"ujar Gondrong.
Aku tak terlalu memperhatikan mereka, aku hanya ingin tahu siapa korbannya, ternyata Wilda.
"Dulu kalian menghancurkan gerobakku, merampok Novita sahabat kecilku, kini kalian mau merampok adikku, gak akan pernah kubiarkan! Bentar lagi bang Baron bakal kemari kami udah ada janji disini!"kataku pura-pura.