MENGEJAR IMPIAN Part 22

Waktu terasa begitu cepat, aku kembali ke kostanku, pikiranku melayang entah kemana? Aku seperti orang linglung.
Dalam perjalanan aku Novita berjalan sendirian, aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, aku segera berhenti didepannya.
"Kenapa kau?"tanyaku setelah turun dari mobil.
Novita hanya menatapku tanpa sepatah kata, aku balas tatapannya, dia segera memelukku.
"Ada apa? Tumben kau sendirian? Jemputanmu mana?"
"Aku sengaja pulang sendiri, tadi aku kecopetan, makanya sekarang aku kebingungan!"jawabnya dalam pelukanku.
Aku melepaskan pelukannya dan menatap matanya.
"Kau dicopet? Sebutin ciri-ciri orangnya?"pintaku.
Novita menyebutkan ciri-ciri orang yang mencopetnya, aku hanya menanggapinya dan ingin mencari orang yang dimaksud.
"Mau kemana?"tanya Novita.
"Ingin mengembalikan hakmu, apapun yang terjadi aku akan memberi orang itu pelajaran, walau aku harus terluka"
"Bodoh!"katanya polos.
"Kenapa? Eh tadi kau bilang apa?"tanyaku karna mendengar kata-katanya yang tak aring lagi."Gak, gak ada apa-apa kok, mungkin kau salah dengar"katanya agak gugup.
"Ya udah, mau ikut apa gak?"tanyaku.
"Kemana?"
"Kesarang preman dan rampok! Biar mereka gak ganggu kamu lagi!"
"Gak ah, aku pulang aja!"
Aku mengantarnya pulang, sepanjang perjalanan aku mengingat kata-katanya tadi, "Bodoh!"kata-kata ini terbesit diotakku aku selalu mengingat kata-katanya, tapi sayang aku tak bisa mengingatnya lagi.
"Makasih udah mau mengantarku! Masuk dulu ya!"
"Gak usah, aku masih ada urusan!"
"Penting ya? Pasti janjian sama pacarnya!"
"Bukan, aku mau belanja, mau ikut?"
"Boleh lah! Aku ganti baju dulu"
Aku dan Novita berangkat, dalam perjalanan dia mengoceh tiada hentinya, ocehannya membuatku teringat masa kecilku ketika baru berumur sepuluh tahun.
-o0o-
"Ternyata kamu baik juga ya? Aku kira semuanya pada jahat? Tapi senang bisa ketemu kamu, kamu orangnya bodoh, mau membantu orang yang belum kau kenal, ku panggil bodoh aja ya?"cerocos gadis gendut.
"Namaku Aconk, bukan bodoh! Nama kamu siapa?"tanyaku setelah protes.