MENGEJAR IMPIAN Part 18

Setelah selesai mandi ternyata Dewi masih ada didalam kamarku, aku mengernyitkan keningku.
"Ku harap kau keluar dulu, aku mau ganti baju dulu"kataku sungguh-sungguh.
Tanpa sepatah katapun Dewi keluar dari kamarku, aku hanya memandangi kepergiannya.
"Wi, ada apa?"tanyaku setelah selesai ganti baju.
"Gak, aku hanya ingin melihatmu!"
"O kirain ada apa?"
"Kamu gak apa-apa kan? Udah ada kerjaan baru?"tanya Dewi.
Aku hanya menggeleng tapi penuh curiga sama Dewi.
"Kita makan malam yuk! Aku yg traktir!"seru Dewi.
"Gimana ya?"
"Ayo lah!"
"Em..... Boleh lah"
Aku dan Dewi pergi makan malam di kafe terdekat, Dewi terlihat cantik tapi aku penuh curiga terhadapnya, seperti ada sesuatu yg disembunyikannya.
Saat makan malam, Dewi sepertinya selalu melirikku, aku jadi tambah bingung dengan tingkahnya yg memperhatikanku.
"Kenapa?"tanyaku.
"Gak, gak ada apa-apa?"jawabnya tersenyum manis.
"Kau tampak aneh"kataku tegas.
***
Hari telah berganti, aktivitasku hanya mengitari trotoar, berjalan tanpa arah sambil menendang sebuah kaleng.
Aku terduduk karna kecapean, aku merenungi nasib malangku.
"Heh, kau?"tanya wanita separuh baya.
"Ibu mengenalku?"
"Kau lupa sama saya? Saya yg kecopetan waktu itu?"
Aku teringat kejadian pertama kali aku datang ke kota ini, ternyata dia wanita yg dicopet dan aku yg merasakan akibat fitnah.
Dia bertanya tentang kehidupanku, aku ceritakan semua yg aku alami selama ini secara singkat.
"Kamu boleh datang ke rumah ku kapanpun kamu mau, ini alamatnya"sambil memberikan alamat.
"Tuk apa?"
"Datang aja, kapanpun, kalo bisa secepatnya"
Dia pergi setelah memberiku alamat, aku hanya memandangi kepergiannya.
Sorepun tiba, aku mendatangi rumahnya walau terasa sulit untuk mencari alamat itu.
Didepan rumahnya aku segera mengetuk pintu, dan tak berapa lama dia membukakan pintu serta menyuruhku masuk.
"Kamu suka jualan kan? Aku ada proyek, kamu aku memberimu sebuah mobil untuk jualan, cara kerjanya kau harus membayar sewaan, mobil ini boleh kau sewa? Perminggu 100.000, kamu mau kan?"