MENGEJAR IMPIAN Part 19

Aku hanya mengernyitkan kening, aku menatapnya penuh curiga, tapi tawarannya cukup menarik dan sewanya juga murah.
"Ini kuncinya jika kamu setuju! Saya gak akan memaksa kamu, tapi kan sayang kamu yg punya bakat jualan gak bisa dimanfaatkan!"katanya menerangkan.
"Baik lah aku setuju, tapi mobilnya seperti apa?"tanyaku.
"O itu gampang, ikuti saya!"ajaknya.
"Dret dreeet dret dreeet"terdengar getaran hp si pemilik rumah.
"Iya....... Iya, sudah beres....... Dia mau menggunakannya tapi dia mau melihat bentuknya dulu..... Iya, sudah dulu ya, nanti saya hubungi lagi"kata-kata ini lah yg aku dengar dari pemilik rumah.
"Mari ikut saya!"katanya mengajakku.
***
"Mobilnya kurang cocok, tapi perlu dana besar kalo dimudifikasi, baik lah aku terima"kataku tanpa pikir panjang.
"Ingat! Hanya 100.000 perminggu, bukan perhari"dia mengingatkan.
"kalo mobilnya dimudifikasi gak apa-apa kan bu?"tanyaku.
"Terserah kamu"katanya sambil tersenyum.
Kunci sudah aku pegang? Tapi kini hanya untuk menjalankannya, apa aku bisa? Apa salahnya dicoba dulu, aku kan pernah menjadi sopir walau hanya sebentar waktu menonton pertandingan bola antar kampung.
Aku tak tahu harus memulai dari mana? Tapi setelah sampai di kostan aku segera membenahi mobil baru supaya bisa digunakan untuk jualan, aku segera menyiapkan alat-alatnya, yg kurang aku lengkapi.
Setelah selesai dibenahi aku ingin merubah warnanya tapi sayang aku tak tahu melukis, jadi aku cukupkan mudifikasinya walau menurutku mobil belum sempurna seperti yg aku inginkan.
Peralatan sudah siap, saatnya untuk belanja dan berjualan kembali, kini aku mulai tenang.
Para pelangganku masih setia menanti sate buatanku, aku mulai beraktivitas seperti biasa, dimana ada tempat hiburan disitu aku berjualan.
Aku menjual beberapa jenis makanan, yg pastinya cukup mengenyangkan.
Makin hari aku makin sukses, pelangganku makin bertambah, jam 09:30 aku jualan di sekolahnya Novita, disana banyak yg menantiku, jam 15:25 ketempat Baron yg biasa mangkal untuk membayar setoran keamanan.