- Tejo tampak berpikir, aku tambah bingung? Aku tahu apa yg dimaksud Baron.
~ Aku gak berani!~ kata Tejo.
~ Ya udah! Tapi inget! Aku gak apa", kalo selesai berikan pada Aconk, hasilnya terserah kalian!~ kata Baron tanpa persetujuan kami.
- Dia pergi meninggalkan kami, aku N Tejo hanya mengangkat bahu tanda tidak mengerti.
- Cukup lama saling terdiam, aku pun meninggalkan Tejo dibengkel itu, bengkel yg cukup besar tapi anehnya masih ada org seperti Tejo, entah sampai kapan aku tak tahu.
- Setelah jauh dari bengkel, kulihat sebuah jam, aku segera meninggalkan tempat itu.
- Disore ini aku hanya mengitari jalan tanpa arah N tujuan, sesampai didepan sebuah kafe aku melihat Novi bersama seorg cowo, cowo itu pernah melarangku mendekati Novita.
- Melihat itu aku merasa ada yg hilang, aku tak tahu rasa apa ini, yg kurasa hanyalah sakit N kehilangan seseorg yg dekat denganku.
- Dengan langkah berat aku meninggalkan tempat itu, aku tak kuasa melihat kedekatan mereka didalam kafe, aku tak tahu Novi melihatku atau tidak.
- Hatiku tengah gelisah tak menetu, tapi aku berusaha menepisnya walau terasa berat N menyakitkan hatiku, kuatkah aku? Mampukah aku? Ku rasa tidak.
- Pulang ketempat kostan membawa berjuta kepedihan, tapi aku harus menutupinya dari teman~ kostanku, aku tak mau mereka tahu tentang ini, aku hanya ingin merahasiakan dari mereka.
- Sesampai dikostan aku segera membaringkan tubuhku ditempat tidurku, aku hanya mencium bau tak sedap, aku mendengus N terus mendengus ternyata bau keringatku sendiri.
~ Baru pulang?~ sapa Dewi.
~ iya nih, tapi jangan deket" ya, badanku bau, aku belum mandi nih~ kataku.
~ o, kirain apa? Gak apa" lagi, mandi sana!~
~ ok, aku mandi dulu!~ kataku meninggalkan Dewi dikamarku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
@_LIE_BEE_@
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar