Mengejar Impian part 15

- Melihat keduanya aku tersenyum walau hatiku banyak masalah.
~ Eh udah sadar?~ kata salah satu dari keduanya setelah bangun dari tidur.
~ Enak kalo punya dua istri akur N kompak~ kataku datar.
~ Kamu gila ya!~ protes satunya lagi.
~ kamu sakit ya?~ sambil memegang kepalaku.
~ Gak, aku baik" aja!~ kataku.
- Sejak kapan kamu anggap kami istri? Apa karna preman itu kamu hilang ingatan?~
- Gak wi aku sadar, aku tau, aku Aconk, kamu Dewi N dia Dinda, kalian teman aku di Kostan ini!~ tegasku.
~ Oooo kirain udah......?~ bersamaan.
~ Amesia!~ tegasku asal"an.
~ Amnesia!~ Dinda memprotes.
~ Kita kawin yuk!~ kataku yg sedikit stres.
~ Tumben kau seperti org stres!~ kata Dewi.
~ Ya nih, gak asyik~ sambung Dinda.
~ Aku emang stres, aku gak tau harus usaha apa lagi, gerobakku hancur, modal gak mencukupi, aku udah jadi org gagal~ kataku putus asa.
~ Merit yuk!~ ajak Dinda.
- Aku tak tahu dia serius atau hanya menghiburku.
~ Sumpah!~ kataku ragu".
~ Udahlah! Kalian ngomong apa sih, coba serius dikit!~ kata Dewi.
~ Cius, miapa?~ kata Dinda.
~ Mie ayam goreng!~ sambungku.
- Kamipun tertawa N terus bercanda hingga perut terasa lapar.
- Tak terasa malam telah tiba, aku tak tahu harus bagaimana tuk menjalani hari esok, karna aku kehilangan akal.
- Teringat kembali kepada org yg mengaku org tua kandungku, aku ingin minta modal padanya, setidaknya hanya meminjam tapi aku tak bisa, aku tak mau dianggap memeras harta org lain.
- Aku makin bingung karna tak tahu apa yg harus aku lakukan.
- Terdengar pintu diketuk org, pikirku mulai menebak, yg datang pasti Dewi atau Dinda, aku segera membuka pintu.
~ apa kaget ya!~ kata seorg pria.
~ Bapak, ada apa?~ tanyaku kaget.
~ Kamu takut menghadapi kenyataan? Kerjakan apa yg kau bisa kerjakan! Cari tempat lalu bekerja ditempat itu!~ kata pria itu yg tak lain pengemis tua.
~ Aku ingin jualan keliling!~ kataku.
~ Kau mesti punya mobil N jangan hanya sate yg dijual, harus ada yg lain! Seperti burger, bakso N makanan lain, itupun kalo kamu mau, ini hanya saran~ katanya.