- Mereka
terdiam.
~ dia duluan bang~ kata yg paling muda.
~ siapa yg dia pukul?~
~ botak, gondrong, bimo N gorek bang~ jawab yg lain.
~ cuma mereka berempat?~
~ iya bang~ jawab yg lain lagi.
~ kalian sini!~ panggil baron.
- Setelah mendekat baron menghajar mereka, belum puas menghajar mereka dia menyuruh yg lain, awal nya tak ada yg mau namun karna gertakan baron yg sangat keras akhirnya mereka sama sepertiku N mau berterus terang tanpa ditanya lagi.
- Setelah mereka berterus terang baron memberikan peringatan seraya mengembalikan uangku yg diambil mereka.
- Mungkin setelah hari ini aku akan aman dari gangguan preman tapi aku masih belum bisa berjualan karna badanku lemas.
- Baron N beberapa preman yg lain mengatarku pulang kekostan, mereka memasukan ku kedalam kamarku, beberapa anak kostan terlihat tampak takut.
- Setelah kepergian baron dkk ada seorg cewe masuk kekamarku.
~ maaf, bukan maksudku mau masuk tanpa ijinmu?~ katanya tertunduk.
~ gak apa" mba, aku ngerti kok!~
~ kamu digebukin mereka ya?~
~ iya?~
~ kok bisa?~
~ bisalah, mereka preman pasar!~
~ oh ya, nama kamu siapa?~
~ namaku Aconk mba, kalo nama mba?~
~ panggil aja desi!~
- Sejak saat itu aku tambah akrab sama desi, dia melarangku memanggilnya mba dia menyuruhku memanggil namanya, selain dia teman" cewenya sering berkunjung kekamarku hanya untuk bercanda N minta sate gratis.
- Kini saat dikostan aku tidak merasa kesepian karna mereka slalu meminta ku menemani mereka ngobrol, ada yg curhat.
- Kalo siang aku sering berkunjung ketempat sekolahnya gadis yg aku temui dihalte, aku hanya ingin tahu siapa namanya tapi aku belum sepat bertemu N bicara berdua dengannya.
- Susahnya berjualan disekolah karna harus berdebat sama satpam tapi aku minta ijin langsung kepada kepala sekolah karna kepala sekolahnya salah satu langgananku.
~ dia duluan bang~ kata yg paling muda.
~ siapa yg dia pukul?~
~ botak, gondrong, bimo N gorek bang~ jawab yg lain.
~ cuma mereka berempat?~
~ iya bang~ jawab yg lain lagi.
~ kalian sini!~ panggil baron.
- Setelah mendekat baron menghajar mereka, belum puas menghajar mereka dia menyuruh yg lain, awal nya tak ada yg mau namun karna gertakan baron yg sangat keras akhirnya mereka sama sepertiku N mau berterus terang tanpa ditanya lagi.
- Setelah mereka berterus terang baron memberikan peringatan seraya mengembalikan uangku yg diambil mereka.
- Mungkin setelah hari ini aku akan aman dari gangguan preman tapi aku masih belum bisa berjualan karna badanku lemas.
- Baron N beberapa preman yg lain mengatarku pulang kekostan, mereka memasukan ku kedalam kamarku, beberapa anak kostan terlihat tampak takut.
- Setelah kepergian baron dkk ada seorg cewe masuk kekamarku.
~ maaf, bukan maksudku mau masuk tanpa ijinmu?~ katanya tertunduk.
~ gak apa" mba, aku ngerti kok!~
~ kamu digebukin mereka ya?~
~ iya?~
~ kok bisa?~
~ bisalah, mereka preman pasar!~
~ oh ya, nama kamu siapa?~
~ namaku Aconk mba, kalo nama mba?~
~ panggil aja desi!~
- Sejak saat itu aku tambah akrab sama desi, dia melarangku memanggilnya mba dia menyuruhku memanggil namanya, selain dia teman" cewenya sering berkunjung kekamarku hanya untuk bercanda N minta sate gratis.
- Kini saat dikostan aku tidak merasa kesepian karna mereka slalu meminta ku menemani mereka ngobrol, ada yg curhat.
- Kalo siang aku sering berkunjung ketempat sekolahnya gadis yg aku temui dihalte, aku hanya ingin tahu siapa namanya tapi aku belum sepat bertemu N bicara berdua dengannya.
- Susahnya berjualan disekolah karna harus berdebat sama satpam tapi aku minta ijin langsung kepada kepala sekolah karna kepala sekolahnya salah satu langgananku.
0 komentar:
Posting Komentar