- Aku pulang
menuju kostan, aku tak tahu lagi harus dari mana mendapatkan modal.
- Setelah menyimpan gerobak aku berjalan menuju pasar untuk membeli rempah" yg diperlukan, dalam perjalanan aku bertemu pengemis tua.
~ Aconk, ini hak mu!~ pengemis tua memberikan beberapa lembar uang.
~ pak, itukan milik bapak, jangan pak, gak usah!~ aku menolak.
~ banyak preman memesan sate, tapi tak mau membayarkan! Ini dari mereka, ambil!~
~ kenapa bisa?~
~ kalo mereka mengganggu mu lawan saja, kalo mereka mengeroyokimu bilang sama baron, baron pimpinan mereka!~
- Dia memaksaku mengambil uang darinya padahal aku sudah menolaknya tapi apa dayaku dia keras kepala seperti penjahat.
- Setelah memberikan uang dia meninggalkanku, aku hanya melihat langkahnya yg masih kelihatan segar padahal dia sudah cukup tua berada ditengah jalan.
- Selepas kepergian pengemis tua, datang empat segerombolan org, mereka adalah org" yg memesan sate tapi tak mau bayar.
~ hajar bro!~ kata si botak.
- Tanpa ba bi bu mereka menghajarku N merampas uang pemberian pengemis tua, aku sengaja tidak melawan, karna aku tak mau berurusan sama mereka.
- Kini aku tak punya uang sama sekali, mereka mengambil uang ku, aku bangkit, kesabaranku sudah habis.
- Aku mencari mereka berempat ditempat mereka biasa mangkal, aku sudah tak peduli sama anggota mereka yg lain.
- Setelah menemukan mereka, aku segera menghajar mereka hingga terjadi perkelahian antara aku N mereka.
- Sudah lama tak berkelahi membuatku lebih ganas, untungnya bapak pernah mengajariku silat walau aku tak tahu semuanya tapi masih bisa bela diri.
- Perkelahian sengit terjadi, walaupun aku menang tapi benjolan ditubuhku tak kalah banyaknya, sementara preman yg lain hanya jadi penonton N ada yg membantu, karna jumlah mereka bertambah aku jadi kalah total.
~ berhenti!~ bentak suara yg tak asing ditelingaku.
- Merekapun berhenti memukuliku.
~ ada apa ini?~
~ anu bang, anak ini udah berani mukulin kita!~ kata botak.
~ aku gak percaya, hey siapa yg memukul dia duluan!~ bentak baron.
- Setelah menyimpan gerobak aku berjalan menuju pasar untuk membeli rempah" yg diperlukan, dalam perjalanan aku bertemu pengemis tua.
~ Aconk, ini hak mu!~ pengemis tua memberikan beberapa lembar uang.
~ pak, itukan milik bapak, jangan pak, gak usah!~ aku menolak.
~ banyak preman memesan sate, tapi tak mau membayarkan! Ini dari mereka, ambil!~
~ kenapa bisa?~
~ kalo mereka mengganggu mu lawan saja, kalo mereka mengeroyokimu bilang sama baron, baron pimpinan mereka!~
- Dia memaksaku mengambil uang darinya padahal aku sudah menolaknya tapi apa dayaku dia keras kepala seperti penjahat.
- Setelah memberikan uang dia meninggalkanku, aku hanya melihat langkahnya yg masih kelihatan segar padahal dia sudah cukup tua berada ditengah jalan.
- Selepas kepergian pengemis tua, datang empat segerombolan org, mereka adalah org" yg memesan sate tapi tak mau bayar.
~ hajar bro!~ kata si botak.
- Tanpa ba bi bu mereka menghajarku N merampas uang pemberian pengemis tua, aku sengaja tidak melawan, karna aku tak mau berurusan sama mereka.
- Kini aku tak punya uang sama sekali, mereka mengambil uang ku, aku bangkit, kesabaranku sudah habis.
- Aku mencari mereka berempat ditempat mereka biasa mangkal, aku sudah tak peduli sama anggota mereka yg lain.
- Setelah menemukan mereka, aku segera menghajar mereka hingga terjadi perkelahian antara aku N mereka.
- Sudah lama tak berkelahi membuatku lebih ganas, untungnya bapak pernah mengajariku silat walau aku tak tahu semuanya tapi masih bisa bela diri.
- Perkelahian sengit terjadi, walaupun aku menang tapi benjolan ditubuhku tak kalah banyaknya, sementara preman yg lain hanya jadi penonton N ada yg membantu, karna jumlah mereka bertambah aku jadi kalah total.
~ berhenti!~ bentak suara yg tak asing ditelingaku.
- Merekapun berhenti memukuliku.
~ ada apa ini?~
~ anu bang, anak ini udah berani mukulin kita!~ kata botak.
~ aku gak percaya, hey siapa yg memukul dia duluan!~ bentak baron.
0 komentar:
Posting Komentar