Saat Borussia Dortmund memastikan gelar juara di musim 2011/2012, mantan kiper tim nasional Jerman Oliver Kahn menyebut bahwa dominasi Dortmund akan membuat Bayern semakin kuat. Menurut Kahn dominasi Dortmund akan memaksa Bayern untuk lebih fokus dan berbenah.
Pernyataan Kahn terbukti tahun ini. Bayern Muenchen menjuarai Bundesliga, Liga Champions dan DFB Pokal.
Di Bundesliga, Bayern menjadi juara dengan sangat meyakinkan. Raihan 98 poin dalam satu musim adalah rekor baru Bundesliga. Begitu juga dengan catatan kebobolan mereka yang hanya kemasukan 18 gol sepanjang musim. Torehan tersebut melengkapi selisih 25 poin dengan sang juara bertahan, Borussia Dortmund.
Dominasi Bayern Muenchen tak hanya terjadi di Bundesliga. Di Liga Champions tim asuhan Jupp Heynckess ini berhasil menjadi kampiun setelah menundukkan rival senegara Borussia Dortmund. Di semifinal mereka menang dengan agregat meyakinkan 7-0 atas Barcelona. Barcelona yang dianggap sebagai tim terbaik di Eropa seperti baru belajar sepak bola kala bertemu Bayern.
Kemenangan di ajang DFB-Pokal akhir pekan lalu mengukuhkan status Bayern Muenchen sebagai tim paling konsisten di Eropa musim ini. Hanya dalam satu musim Bayern berkembang dari tim spesialis juara kedua menjadi tim nomor satu Eropa.
Faktor utama keperkasaan Bayern musim ini adalah kedalaman skuat yang mereka milliki. Kualitas pemain cadangan dan pemain utama Bayern tak jauh berbeda. Kedalaman skuat Bayern saat ini adalah yang terbaik di Eropa. Mungkin hanya Real Madrid yang mendekati.
Dengan kualitas mentereng hingga bangku cadangan pelatih Jupp Heynckess bisa merotasi pemain menghadapi jadwal kompetisi yang padat. Heynckess juga dapat dengan mudah mengganti pemain inti yang absen.
Hal ini terlihat saat Holger Badstuber harus menghabiskan separuh musim di meja perawatan dan Toni Kroos cedera di dua bulan terakhir kompetisi. Absennya kedua pemain inti Bayern tersebut sama sekali tak memengaruhi penampilan. Tanpa dua pemain intinya Bayern bahkan melaju hingga final Liga Champions dan tak terkalahkan di Bundesliga.
Kedalaman skuat ini didapat berkat pembelian tepat. Pemain yang didatangkan di awal musim mampu beradaptasi dengan skema permainan Bayern. Hasilnya, semua pemain yang didatangkan awal musim 2012/2013 bermain baik, tak terkecuali pemain pelapis seperti Tom Starke dan Claudio Pizarro.
Selain menghasilkan kedalaman skuat, pembelian Bayern juga berhasil menambal kelemahan Bayern musim sebelumnya. Mario Mandzukic mampu membuat serangan Bayern lebih cair. Ia memang tak seganas Mario Gomez di depan gawang, namun pergerakannya lebih variatif dibanding Gomez. Serangan Bayern yang sebelumnya terpusat pada trio Robben-Ribery-Gomez menjadi lebih cair dengan kehadiran Mandzukic.
Kehadiran Dante dan Javi Martinez juga menambal lobang pertahanan Bayern. Kehadiran dua pemain ini membuat pertahanan Bayern seperti tak bisa ditembus. Khusus untuk Martinez prestasi Bayern musim ini menjadi jawaban mengapa ia layak dihargai 40 juta euro (Rp516 miliar).
Meski memiliki kedalaman skuat yang luar biasa Bayern tak akan mudah menjuarai Bundesliga jika bukan karena Dortmund. Selain dominasi Dortmund yang memaksa Bayern berbenah, keputusan manajemen Dortmund di awal musim turut membuka jalan bagi Bayern untuk menguasai Bundesliga.
Sesuai arahan manajemen di awal musim, Dortmund fokus ke Liga Champions. Target di Bundesliga pun “hanya” lolos ke Liga Champions musim depan. Target yang membumi untuk juara bertahan.
Fokus Dortmund ke Liga Champions ini sering disebut-sebut sebagai alasan inkonsistensi mereka di Bundesliga. Pada beberapa pertandingan yang berdekatan dengan jadwal Liga Champions Die Borussen sering bermain tidak maksimal dan kehilangan angka.
Hal tersebut diperparah dengan kedalaman skuat mereka yang tak semewah Bayern Muenchen. Dortmund sering kesulitan bermain maksimal kala sejumlah pemain inti absen atau kelelahan. Karena minimnya pemain pelapis ini Lukas Piszczek bahkan tetap dimainkan meski tengah cedera. Hal yang berdampak pada penampilannya di lapangan.
Jika memang kedalaman begitu krusial, mengapa Barcelona bisa juara di tiga kompetisi dengan skuat minim beberapa tahun lalu?
Mengenai hal ini gaya permainan ikut memberi andil. Gaya bermain Barcelona tak menuntut pemain banyak berlari. Rata-rata dalam satu pertandingan total pemain Barcelona hanya berlari sejauh 109 km.
Bandingkan dengan Dortmund yang memiliki catatan sampai 121 km. Catatan yang mencerminkan gaya main mereka yang menguras fisik.
Fokus ke Liga Champions dan minim kedalaman skuat. Dortmund sebetulnya telah menyerahkan gelar Bundesliga ke Bayern sejak awal musim. Gelar Bundesliga menjadi harga yang harus dibayar Dortmund demi mendapatkan sekitar 60 juta euro (Rp775 miliar) dari Liga Champions.
Layak ditunggu kiprah Bayern Muenchen mempertahankan dominasi mereka. Di atas kertas, tim yang akan ditangani Pep Guardiola musim depan ini masih akan mendominasi Jerman dan Eropa. Namun tak ada yang pasti sebelum peluit panjang dibunyikan. Ucapan Kahn awal tahun lalu bisa berbalik musim depan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
@_LIE_BEE_@
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar