Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil..
Senyumu terlalu kekal untuk kenal duka..
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu..
Tapi kota ku jadi hilang, tanpa jiwa..
Ingin aku ikut, gadis kecil berkalung kecil..
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok..
Hidup dari kehidupan angan-anganyang gemerlapan..
Gembira dari kemayaan riang..
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral..
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi begitu yang kau hafal..
Jiwa begitu murni, terlalu murni..
Untuk bisa membagi dukaku..
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil..
Bulan di atas itu, tak ada yang punya..
Dan kota ku ah kota ku..
Hidupnya tak lagi punya tanda..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
@_LIE_BEE_@
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar